Kamis, 07 Juli 2011

Vitamin dan Mineral


1.      Pengertian vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme.
2.      Jenis vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
a.      Vitamin A (Retinol)
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
b.      Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
c.       Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
d.      Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan
e.      Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual
f.        Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur
g.      Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia
h.      Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.  Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit
i.        Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah
j.        Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan
k.      Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan


l.        Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
3.      Fungsi Vitamin
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.  Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
4.      Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, pada tahun 1995 the International Mineralogical Association telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
5.      Klasifikasi Mineral
Secara umum klasifikasi mineral dikelompokkan atas dua, yaitu :
a.      Macromineral, adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah banyak dalam tubuh, misalnya
Calcium (Ca), Phosphor (P), Kalium (K), Cl (Cinlor), Mg (Magnesium), Sulfur (S).
b.      Micromineral adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah sedikit didalam tubuh, tapi sangat
penting dalam proses metabolisme tubuh, misalnya : Fe (Ferum), Cu (Cuprum), Co (Cobalt), Mn (Mangan), Zn (Zimcum), dan I, Se, F.
6.      Macam-macam Mineral
a.       Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
b.      Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
c.       Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
d.       Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
e.      Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
f.        Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
g.      Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
h.      Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
i.        Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
j.        Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
k.      Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
l.        Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
m.    Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
7.      Fungsi Mineral
a.       Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot.
b.      Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmose (Fluid balance), mengatur keseimbangan asam basa dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg.
c.       Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormon.

Nama Obat atau Suplemen
1.      BECEFORT (Phapros)
Komposisi                    : per kapl vit B1 15 mg, vit B2 10 mg, vit B6 5 mg, vit B12 100 mcg, vit C 500 mg, vit E 30 mg, Ca pantothenate 20 mg, nicotinamide 50 mg, per 5 mL sir vit B1 10 mg, vit B2 6 mg, vit B6 10 mg, vit B12 10 mcg, vit C 100 mg, nicotinamide 50 mg, niacinamide 50 mg, d-pantothenol 10 mg.
Indikasi                        : Masa pertumbuhan, penyembuhan, hamil dan laktasi, usia lanjut.
Dosis                            : 1 kapl/hari atau 1 sdt/hari.
Pemberian obat          : dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada G1.

2.      SOLVITRAL (Solas)
Komposisi                    :  Fe fumarate 45 mg, Ca oantothenate 20 mg, vit A 6,000 iu, vit B1 3 mg, vit B2 10 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, vit C75 mg, vit D 400 iu, managanese  sulfate 1 mg, cupric silfate 1 mg, nicotinamide 100 mg, Zn sufate 1,5 mg, Ca 100 mg, iodine 0,15 mg, Mg 6 mg.
Indikasi                        : penobatan defisiensi vit dan mineral pada ibu hamil dan laktasi.
Dosis                            : 1 kapl/hari.
Pemberian obat          : dapat diberikan bersama makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik atau jika timbul rasa tidak nyaman pada G1.



3.      VIFERRON (Kalbe farma)
Komposisi                    : vit A acetate 5,000 iu, vit B1 10 mg, vit B2 3 mg, vit B6 10 mg, vit B12 10 mcg, vit C 50 mg, vit D 400 iu, vit E 10 mg, lysine HCL 50 mg, niacinamide 15 mg, Ca pantothenate 3 mg, Ca lactate 250 mg, Fe fumarate 60 mg, folic acid 600 mcg, manganese Cl 0,5 mg, cupric sulfate 0,3 mg, Mg sulfate 3,5 mg, Zn sulfate 0,5 mg, Na fluoride 0,5 mg.
Indikasi                        : sumber vit, zat Fe, mineral pada kehamilan, laktasi masa pemulihan, diet rendah kalori diet ketat, dsb.
Dosis                            : 1-2 kapl/hari
Pemberian obat          : dapat diberukan bersama makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik.
Kontra indikasi            : anak yang sudah mandapat vit D yang adekuat.
Perhatian                    : anak < 4 tahun.

4.      ADFER (Fahrenheit)
Komposisi                    : Fe gluconate 250 mg, manganese sulfate 200 mcg, copper sulfate 200 mcg, vit C 50 mg, folic acid 1,000 mcg, vit B12 7,5 mcg, sorbitol 25 mg.
Indikasi                        : anemia kekurangan zat Fe, anemia karena trauma atau endogen, anemia hemoragik selama masa pertumbuhan, usia lanjut dan masa penyembuhan, hamil, laktasi, anemia karena malnutrisi atau diet.
Dosis                            : awal 1-2 kapl/hari.
Pemberian obat          : berikan saat makan atau sesudah makan.
Kontraindikasi             : akumulasi Fe, gangguan penggunaan Fe pada tubuh.
Efek samping              : gangguan G1

5.      FERITRIN  (Dexa Medica)
Komposisi                    : Fe (III) hydroxide polymaltose complex 300 mg, folic acid 1 mg, β-carotene 10,000 iu, vit B1 10 mg, vit B12 8 mcg, vit B2 2,5 mg, vit B6 50 mg, vit C 100 mg,vit D 400 iu, Ca lactate 250 mg, Ca pantothenate 7,5 mg, copper sulphate 0,1 mg, nicotinamide 20 mg, K io-dide 0,1 mg. 
Indikasi                        : nutrisi tambahan untuk hamil dan laktasi, terutama untuk mencegah defisiensi zat besi, pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi besi pada malnutrisi, msa panyembuhan, pertumbuhan dan pada lansia.
Dosis                            : dewasa dan anak > 12 tahun 1 kapl/hari.
Pemberian obat          : dapat diberukan bersama makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik.
Perhatian                    : gangguan ginjal. Anak <6 tahun.
Efek samping              : nyeri abdimen, diare, konstipasi, feses berwarna kehitaman.
6.      ARMOVIT (Armoxindo Farma)                                                                 B
Komposisi                    : Royal jelly 6 mg, lyophilized ginseng powd 500mg, vit. A 5000iu, vit C
150 mg, vit E 10mg, vit D 400iu, vit B1 5 mg, B2 5mg, vit B6 10mg, vit B12mcg, niacinamid 100mg, pantothenate K 10mg, folic acid 100mcg, copper 0,25, iodine 0,05mg, phosphorus 60mg, manganese 0,25 mg, magnesium 0,375mg, K 0,25 mg, Zn 0,05 mg, rutin 1,25mg, Ca 1,6mg, Fe 30mg.
Indikasi                        : Lelah,Meningkatkan energy,stamina ,suplemen antioksidan, suplemen
nutrisi selama masa pemulihan pada usia lanjut,hamil,laktasi dan menopause,membantu metabolism dan pembentukan eritrosit.
Dosis                            : 1 kapl/hari


7.       SANVITA-B (Sanbe)
Komposisi                    : Per 5 ml Vit B1 5mg, vit B2 2mg, vit B6 2,5mg, vit B12 3mcg,            nicitinamide 20mg, d (+) panthotenol 3mg.
Indikasi                        : Terapi dan profilaksis defisiensi multivitamin
Dosis                            : Dewasa 3 sdt, anak : 1sdt. Diberikan 1-2x/hari

Rabu, 06 Juli 2011

MACAM-MACAM REFLEK PADA BAYI

reflek bayi
 
BayI  memilki reflek saat lahir yang membantunya untuk  menyusuaikan diri hidup diluar rahim. Salah satu yang terpenting adalah reflek menghisap. Ketika bibir tersentuh, bayi akan langsung melakukan gerakan menghisap menyentuh mulut-mulut langit bayi. Semakin mengintensifkan reflek hisapan . Jika ibu menyentuh  pipi bayi ,dia  akan menghadap ke arah itu dan  membuka mulutnya untuk menghisap itu disebut reflek dasar. Reflek menghisap dan dasar bekerjasama menyentuh bayi menyusui pada ibunya sejak lahir. Refleks menarik lain disebut reflek moro atau  reflek kejut. Jika bayi tiba-tiba mendengar suara keras atau dianggkat dengan kasar, dia akan terkejut dan mengayunkan kedua tanganya dengan cepat kemungkinan akan terjai reflek mnggenggam. Bayi akan langsung menyambar dan menggenggam dengan erat benda seperti jari atau benda serupa kekuatan genggaman BBL luar biasa kuat. Selain reflek ini masih banyak lagi reflek lainnya. Seperti macam-macam reflek dibawah ini
 
 Refleks Bayi Baru Lahir 
1.       Refleks Moro
 Jika bayi dikagetkan oleh suara keras, gerakan mendadak atau seperti memeluk bila ada  rangsangan, cahaya atau posisi secara mendadak, seluruhtubuhnya bereaksi dengan gerakan kaget , yaitu gerakan mengayunkan/merentangkan lengan dan kaki seolah ia akan meraih sesuatu dan menariknya dengan cepat  ke arah dada dengan posisi tubuh meringkuk seperti berpegangan dengan erat, mendorong kepala ke belakang, membuka mata, dan mungkin menangis.
Terjadi pada usia 1-2 minggu dan akan menghilang ketika berusia 6 bulan
2.      Reflek Rooting
 Jika seseorang mengusapkan sesuatu di pipi bayi, ia akan memutar kepala ke arah benda itu dan membuka mulutnya. Refleks ini terus berlangsung selama bayi menyusu.
Refleks mengisap (sucking)
3.       Refleks Swallowing
 Muncul ketika benda-benda yang dimasukkan kedalam mulut, seperti puting susu ibu dan bayi akan berusaha menghisap lalu menelan. Proses menelan ini yang disebut reflek swallowing.
Reflek ini tidak akan hilang
4.      Reflek Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
5.      Reflek Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.
6.      Reflek Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat
7.      Refleks tonic neck
Ketika kedua tangan bayi diankat, bayi akan berusaha mengankat kepalanya Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek initerus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan  mengalami gangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk  mencapai gerak sadar.
8.      Refleks tonic Labyrinthine / labirin
Pada  posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan menggangkat tungkai bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat, kemudian jatuh. Reflek ini akan hilang pada usia 6 bulan
9.              Refleks palmar grasping
 Bayi baru lahir menggenggam/merenggut jari ibu jika ibu menyentuh telapak tangannya. Genggaman tangan ini sangat kuat hingga ia bisa menopang seluruh berat badan jika ibu mengangkatnya dengan satu jari tergenggam dalam setiap tangannya. Gerakan refleks ini juga terdapat ditelapak kaki yang melengkung saat di sentuh. Gerakan refleks ini hilangs etelah beberapa bulan. Ia harus belajar menggenggam dengan sengaja.Menurun setelah 10 hari dan biasanya menghilang setelah 1 bulan.Untuk gerakan kaki berlanjut hingga 8 bulan
10.  Refleks Crawling 
Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, iamembentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya
11.  Refleks Stepping (berjalan dan melangkah)
Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut. Refleks berjalan ini akan hilang dan berbeda dengan gerakan berjalan normal, yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2 bulan
12.  Reflex Babinski
Jari-jari mencengkram/hiperekstensi ketika bagan bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan
13.   Refleks blinking
Jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau dia akan mengerjapkan matanya
14.  Refleks yawning
Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, biasanya kemudian disertai dengan tangisan
15.  Reflek Plantar 
Reflek ini juga disebut  reflek plantar grasp, muncul sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran. Reflek plantar ini dapat diperiksa dengan  menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari -jarikakinya akan melekuk secara erat 
16.  Reflek Swimming 
 Reflek ini ditunjukkan  pada saat bayi diletakkan di kolam yang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.Reflek ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan. Reflek  ini berfungsi untuk  membantu bayi bertahan jika ia tenggelam. Meskipun bayiakan mulai mengayuh dan  menendang seperti berenang, namun meletakkan bayi di air sangat berisiko. Bayi akan menelan banyak air pada saat itu
17.  Reflek Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan. bayi merespon dengan mendorongnya keluar.
harus menghilang pada usia 4 bulan
18.  Reflek Startle
Suara keras yang tiba – tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggam
19.  Neck – righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis
20.   Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak ke arah sisi yang terstimulasi
21.   Reflek batuk dan bersin :
reflek ini timbul untuk melindungi bayi dan obstruksi pernafasan
22.  Reflek leher asimetrik tonik
Caranya :  baringkan sekecil , lalu miringkan kekiri misalnya .
reaksi : tangan kiri bayi akan merentang lurus keluar dan tangan kanannya akan menekuk kearah kepala atau muka
23.  Reflek mempertahankan diri (breathing reflek):
menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang
fungsi : menyediakan O2 dan membuang O2