Kamis, 07 Juli 2011

Vitamin dan Mineral


1.      Pengertian vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme.
2.      Jenis vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
a.      Vitamin A (Retinol)
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
b.      Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
c.       Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
d.      Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan
e.      Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual
f.        Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur
g.      Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia
h.      Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.  Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit
i.        Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah
j.        Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan
k.      Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan


l.        Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
3.      Fungsi Vitamin
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.  Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
4.      Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, pada tahun 1995 the International Mineralogical Association telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
5.      Klasifikasi Mineral
Secara umum klasifikasi mineral dikelompokkan atas dua, yaitu :
a.      Macromineral, adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah banyak dalam tubuh, misalnya
Calcium (Ca), Phosphor (P), Kalium (K), Cl (Cinlor), Mg (Magnesium), Sulfur (S).
b.      Micromineral adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah sedikit didalam tubuh, tapi sangat
penting dalam proses metabolisme tubuh, misalnya : Fe (Ferum), Cu (Cuprum), Co (Cobalt), Mn (Mangan), Zn (Zimcum), dan I, Se, F.
6.      Macam-macam Mineral
a.       Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
b.      Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
c.       Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
d.       Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
e.      Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
f.        Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
g.      Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
h.      Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
i.        Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
j.        Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
k.      Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
l.        Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
m.    Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
7.      Fungsi Mineral
a.       Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot.
b.      Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmose (Fluid balance), mengatur keseimbangan asam basa dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg.
c.       Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormon.

Nama Obat atau Suplemen
1.      BECEFORT (Phapros)
Komposisi                    : per kapl vit B1 15 mg, vit B2 10 mg, vit B6 5 mg, vit B12 100 mcg, vit C 500 mg, vit E 30 mg, Ca pantothenate 20 mg, nicotinamide 50 mg, per 5 mL sir vit B1 10 mg, vit B2 6 mg, vit B6 10 mg, vit B12 10 mcg, vit C 100 mg, nicotinamide 50 mg, niacinamide 50 mg, d-pantothenol 10 mg.
Indikasi                        : Masa pertumbuhan, penyembuhan, hamil dan laktasi, usia lanjut.
Dosis                            : 1 kapl/hari atau 1 sdt/hari.
Pemberian obat          : dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada G1.

2.      SOLVITRAL (Solas)
Komposisi                    :  Fe fumarate 45 mg, Ca oantothenate 20 mg, vit A 6,000 iu, vit B1 3 mg, vit B2 10 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, vit C75 mg, vit D 400 iu, managanese  sulfate 1 mg, cupric silfate 1 mg, nicotinamide 100 mg, Zn sufate 1,5 mg, Ca 100 mg, iodine 0,15 mg, Mg 6 mg.
Indikasi                        : penobatan defisiensi vit dan mineral pada ibu hamil dan laktasi.
Dosis                            : 1 kapl/hari.
Pemberian obat          : dapat diberikan bersama makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik atau jika timbul rasa tidak nyaman pada G1.



3.      VIFERRON (Kalbe farma)
Komposisi                    : vit A acetate 5,000 iu, vit B1 10 mg, vit B2 3 mg, vit B6 10 mg, vit B12 10 mcg, vit C 50 mg, vit D 400 iu, vit E 10 mg, lysine HCL 50 mg, niacinamide 15 mg, Ca pantothenate 3 mg, Ca lactate 250 mg, Fe fumarate 60 mg, folic acid 600 mcg, manganese Cl 0,5 mg, cupric sulfate 0,3 mg, Mg sulfate 3,5 mg, Zn sulfate 0,5 mg, Na fluoride 0,5 mg.
Indikasi                        : sumber vit, zat Fe, mineral pada kehamilan, laktasi masa pemulihan, diet rendah kalori diet ketat, dsb.
Dosis                            : 1-2 kapl/hari
Pemberian obat          : dapat diberukan bersama makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik.
Kontra indikasi            : anak yang sudah mandapat vit D yang adekuat.
Perhatian                    : anak < 4 tahun.

4.      ADFER (Fahrenheit)
Komposisi                    : Fe gluconate 250 mg, manganese sulfate 200 mcg, copper sulfate 200 mcg, vit C 50 mg, folic acid 1,000 mcg, vit B12 7,5 mcg, sorbitol 25 mg.
Indikasi                        : anemia kekurangan zat Fe, anemia karena trauma atau endogen, anemia hemoragik selama masa pertumbuhan, usia lanjut dan masa penyembuhan, hamil, laktasi, anemia karena malnutrisi atau diet.
Dosis                            : awal 1-2 kapl/hari.
Pemberian obat          : berikan saat makan atau sesudah makan.
Kontraindikasi             : akumulasi Fe, gangguan penggunaan Fe pada tubuh.
Efek samping              : gangguan G1

5.      FERITRIN  (Dexa Medica)
Komposisi                    : Fe (III) hydroxide polymaltose complex 300 mg, folic acid 1 mg, β-carotene 10,000 iu, vit B1 10 mg, vit B12 8 mcg, vit B2 2,5 mg, vit B6 50 mg, vit C 100 mg,vit D 400 iu, Ca lactate 250 mg, Ca pantothenate 7,5 mg, copper sulphate 0,1 mg, nicotinamide 20 mg, K io-dide 0,1 mg. 
Indikasi                        : nutrisi tambahan untuk hamil dan laktasi, terutama untuk mencegah defisiensi zat besi, pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi besi pada malnutrisi, msa panyembuhan, pertumbuhan dan pada lansia.
Dosis                            : dewasa dan anak > 12 tahun 1 kapl/hari.
Pemberian obat          : dapat diberukan bersama makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik.
Perhatian                    : gangguan ginjal. Anak <6 tahun.
Efek samping              : nyeri abdimen, diare, konstipasi, feses berwarna kehitaman.
6.      ARMOVIT (Armoxindo Farma)                                                                 B
Komposisi                    : Royal jelly 6 mg, lyophilized ginseng powd 500mg, vit. A 5000iu, vit C
150 mg, vit E 10mg, vit D 400iu, vit B1 5 mg, B2 5mg, vit B6 10mg, vit B12mcg, niacinamid 100mg, pantothenate K 10mg, folic acid 100mcg, copper 0,25, iodine 0,05mg, phosphorus 60mg, manganese 0,25 mg, magnesium 0,375mg, K 0,25 mg, Zn 0,05 mg, rutin 1,25mg, Ca 1,6mg, Fe 30mg.
Indikasi                        : Lelah,Meningkatkan energy,stamina ,suplemen antioksidan, suplemen
nutrisi selama masa pemulihan pada usia lanjut,hamil,laktasi dan menopause,membantu metabolism dan pembentukan eritrosit.
Dosis                            : 1 kapl/hari


7.       SANVITA-B (Sanbe)
Komposisi                    : Per 5 ml Vit B1 5mg, vit B2 2mg, vit B6 2,5mg, vit B12 3mcg,            nicitinamide 20mg, d (+) panthotenol 3mg.
Indikasi                        : Terapi dan profilaksis defisiensi multivitamin
Dosis                            : Dewasa 3 sdt, anak : 1sdt. Diberikan 1-2x/hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar